Welcome

Welcome to Black List...!!! We Shared the Story we made... enjoy it...!!!

P.S:
Sorry... this story is displayed in Indonesian Language...

EPISODE 1 –NEW LEAF- “Ah… Handphone ku…”

Liburan sekolah sudah selesai, dan sudah 1 bulan sesudah kejadian itu…
“Kiel Lowenhart? Siapa itu?”kata seorang murid “Kiel… itu dia, yang duduk di pojok kelas.” Jawab murid lain.
“Akan aku sapa dia sebagai murid baru…!” kata murid itu. Dia langsung menghampiri meja Kiel.

“Hai!! Kamu Kiel Lowenhart? Aku Arciela Rozell. Salam kenal…!” kata Arciela.
“Hai.” Jawab Kiel. “Muuuriiiiiiddd Baruuuuuuuu!!!!! Berani nya kau berbicara dengan wanita yang kusukai….!!!”
Teriakkan seorang murid. “J…Jack?!” kata Kiel. “Kiel?!” kata Jack.

“Hahahahahahaha! Sudah lama sekali Kiel!!! Sejak waktu itu ya!!!” kata Jack.
“Iya, sudah 5 tahun.” Kata Kiel. “Bicara tentang itu… Bagaimana dengan “itu”?” tanya Jack. “Itu?” tanya Arciela. “ “Itu” masih dalam tahap penyempurnaan” kata Kiel.
“Jadi selama 5 tahun belum selesai?” kata Jack. “Iya..” kata Kiel.
“Sebenarnya yang disebut “itu” apa?” kata Arciela. “Toilet yang terbuat dari emas…” jawab Jack sambil menundukkan wajah
“APA?!!!! Membuang waktu dan Uang hanya untuk Sebuah Toilet??!!!” kata Arciela.
“Orang-orang kaya memang susah dipahami…” katanya dalam hati.

“Ngomong-ngomong, Kiel…” kata Jack. “
Apa kau tau gosip tentang kejadian sebelum liburan sekolah?” “Gosip? Maksudmu persoalan gang itu?” kata Kiel.
“Bukan… katanya semua polisi yang ingin menghancurkan sekolah ini di hajar oleh satu orang saja…!!!” kata Jack.

“Menghancurkan sekolah ini??!” kata Kiel. “Siapa yang menghajar mereka semua?”
“Menurut gosip, orang itu sedang ingin wawancara dengan kepala sekolah karena ingin masuk ke sekolah ini.” Kata Jack.

“Hmmm…. Aku juga wawancara dengan kepala sekolah sebelum liburan sekolah…” kata Kiel.
“Tapi tidak mungkin kamu yang menghajar semuanya, Kiel!!! Hebat sekali jika kamu dapat menghajar semuanya!!! (padahal memang benar)” kata Jack.
“Eh? Dimana Arciela?” kata Kiel. “Dia sudah pergi bersama pacarnya…”kata Jack.
“Seandainya pacarnya bukan anggota Shining Sanctuary aku sudah menghajar dia….” kata Jack. “Shining Sanctuary? Bukannya menurut Koran sudah bubar?” kata Kiel.
“Hanya ketuanya saja yang keluar dari Shining Sanctuary. Anggota lain tidak menyetujuinya.” Kata Jack. “Ho…..” Kata Kiel.
“Kiel…!!! Jack…!!! Hari sabtu kan kita libur sekolah… bagaimana kalau kita pergi keluar hari Jumat?!” kata Arciela. “Pergi..?” kata Kiel. “Baiklahhh!!!! Sudah diputuskan…!!! Kita pergi besok…!!!” kata Jack. “…Baiklah…” kata Kiel.






Esok Harinya…

Bel sekolah berbunyi, “Asiiiikk!!! Sekarang ayo kita pergi…!!!” kata Jack.
“Ayo..!” kata Arciela. “Eh, tunggu dulu ya? Aku mau ganti baju dulu..! tidak lama kok..!”
“Ok…!” kata Kiel dan Jack.

Sekitar 20 menit kemudian…

“Kadang-kadang aku berpikir, wanita itu sungguh aneh…” kata Jack. “Di mana sih Arciela..!!! Lama sekali dia!!!”
“Sabar Jack… sebentar lagi juga dia selesai..” kata Kiel. “Itu dia..!”
“Maaf!!! Sudah menunggu lama ya?!” kata Arciela. “Tidak kok… Tidak lama…!” kata Jack.
“Kau lebih aneh Jack…” kata Kiel. “Hmm? Kenapa Kiel?” kata Arciela.
“Mmm? Tidak apa-apa…” kata Kiel. “Kita ke sana naik apa?” kata Kiel. “Aku tidak tahu… ehehe…” kata Arciela.
“Sepertinya benar kata-katamu Jack… tapi hanya wanita ini yang aneh…” Kiel berbisik pada Jack.
“Hmm? Kenapa Kiel?” kata Arciela “T..tidak apa-apa.. hehehe…” kata Kiel.
“Masa kita tidak jadi pergi??!!! Ini jalan-jalan yang sudah ku impikan…!!!” kata Jack.
“Tenang Jack, aku menelpon dulu…” kata Kiel.

Kiel mengeluarkan Hand Phone.

“Pak.. tolong keluarkan HC ke tempat ini…” kata Kiel. “Baik tuan… akan siap dalam 35 detik.” Kata orang yang dihubungi Kiel.
“Tuan…???” kata Arciela. “HC itu apa Kiel…?” kata Arciela.
“HC itu…” kata Kiel. Terdengar suara keras dari atas langit.
Arciela dan Jack melihat ke atas langit.
“Itu…” kata Jack dan Arciela. “HC itu Helicopter…” kata Kiel. “Ayo naik..!” kata Kiel.

Mereka naik ke dalam Helicopter tersebut.

“Kita ke mana tuan?” kata Pilot Helicopter itu. “Kita ke mana? Arciela…” kata Kiel.
“Ah… ke Eternal Park…” kata Arciela. “Ok..! kita ke Eternal Park.” Kata Kiel.

Saat mereka menunggu, HP Arciela berbunyi…

“Ah..! Hand Phone ku…” kata Arciela. “Ini dari Reventon…!” kata Arciela.
“Reventon…?” kata Kiel. “Hehehe ini pacarku…” kata Arciela. “Oh…” kata Kiel. “Jadi ini yang dibicarakan oleh Jack… Reventon… Shining…Sanctuary..?” kata Kiel dalam hati
“Halo… Reventon? Kau ada di Eternal Park?! Aku juga dalam perjalanan ke sana…” kata Arciela. “Oh… baiklah…”

“Reventon ada di Eternal Park?” kata Jack. “Iya…” kata Arciela. “Kita sudah sampai…!!!” kata Kiel.

Helicopter itu mendarat di depan pintu masuk Eternal Park. Orang-orang menggerutu karena Helicopter mendarat.

“Apa kita boleh mendarat di sini…? Kata Jack. “Ayo kita beli tiketnya!!!” kata Arciela.

Sesudah membeli tiket, mereka masuk ke dalam. Helicopter itu lepas landas lagi…

“Eh… ini… Kolam renang…?” kata Kiel. “Iya…kenapa Kiel?” kata Arciela. “Aku tidak bawa baju renang…” kata Kiel.

Kiel mengambil HP lagi… “Kiel…!!!! Jangan disini…!!!!” kata Jack… “AAAAA…!!!! Teror Helicopter!!!” kata pengunjung.

Sesudah Helicopter itu mengantarkan celana renang, Kiel, Jack, dan Arciela pun mengganti pakaiannya, lalu, mereka berenang sampai tidak sadar, hari sudah sore…

“Fuah..!! Segarnya…!” kata Jack. “Seperti om-om saja…” kata Kiel. “Ah..! Aku lupa..!!” kata Arciela. “Kenapa?” kata Kiel. “Reventon…” kata Arciela. “Aduh…!! Gara-gara ke asyikan jadi lupa..!!” kata Jack.

  “Coba telpon lagi… Arciela…! Siapa tahu dia masih menunggumu…” kata Kiel. “Baiklah…!” kata Arciela.

Arciela coba menelpon Reventon, lalu Reventon mengangkatnya
“Halo? Arciela?” katanya. “Ah..! Reventon kau masih di Eternal Park?” kata Arciela.
“Ah, iya… Aku ada di dekat menara jam.” Kata Reventon.
“Baiklah kami ke sana!!!” kata Arciela.

Sesampainya mereka di Menara jam…

“Lho..? Kemana Reventon…?” kata Arciela. “Eh… Arciela, Jack... Aku mau ke Kamar mandi dulu.” Kata Kiel.
“M… Baiklah…” kata Arciela. “Tunggu ya…!” kata Kiel.
“Hmm… kira-kira dimana Reventon…?” kata Arciela.
“Coba saja telepon lagi..!” kata Jack. “Baik..!” kata Arciela.

Arciela menelpon Reventon lagi. Reventon mengangkatnya...

“Reventon? Dimana kau...?” kata Arciela. “Aku di belakangmu…” kata Reventon. “Mmm? Dibelakangku….mmm..!!!” kata Arciela.
“Selamat tidur Arciela…” kata Reventon. dan kau akan menyusul… Jack…”
“Arciela…!!! Kata Jack. “Sebenarnya… ada apa ini..?” kata Jack.
“Tidak ada apa-apa jack…” kata Reventon. “Apanya yang tidak ada apa-apa..!!!” kata Jack. “Arciela kau buat pingsan, apa itu tidak aneh?! Dia… kekasihmu bukan..?”
“Kau ternyata seseorang yang besar mulut, Jack… tunggu… bukankah harusnya disini ada satu orang lagi…?” kata Reventon.
“Tidak apa-apa… lebih baik dia tidak melihat pertarungan ini…” kata Jack. “Ayo… Reventon…!!!”

Setelah beberapa menit kemudian… Kiel keluar dari Toilet…

“Lho? Mana Jack dan Arciela?” kata Kiel. Di bawah menara jam ada HandPhone yang tergeletak, Kiel pun mengambilnya. “Ini… HandPhone Arciela…” kata Kiel. “Di mana mereka sebenarnya?” kata Kiel.


Terdengarlah suara besar di sebelah kiri Kiel…
“Ukh!!! Suara apa itu…?” kata Kiel. “Coba aku kesana…! Semoga… Mereka ada di sana…!”
Kiel pun berlari ke arah suara itu, sampai dia melihat sebuah gudang besar.

Disaat yang sama… di dalam gudang…

“Di mana Arciela…!!!” kata Jack. “Sudah kubilang kan…? Kalau kau ingin bekerja sama dengan ku…” kata Reventon.
“Tidak akan..!!! dengan orang busuk seperti kau…!! Aku tidak akan pernah ingin bekerja sama dengan mu…!!!” kata Jack.
“Fufufu… kau pilih yang mana…? Bekerja sama dengan orang busuk, atau menyelamatkan seseorang…?” kata Reventon.
“Menyelamatkan…. Seseorang..!!!!” kata Jack. Jack memukul Reventon dan pergi ke dalam pintu bawah tanah gudang. Pintu itu merupakan pintu putar, jadi sedikit membuang waktu untuk membukanya.
Di dalam bawah tanah gudang dikawal oleh beberapa orang.
“Cih..!!!” kata Jack. “Bagaimana bisa…?!!!” “Bisa saja Jack…” kata Reventon. “Bagaimana…? Menerima tawaranku…?” kata Reventon. “Cih…!” kata Jack.

Setelah beberapa saat kemudian…

“Jack..!!!” kata Kiel saat masuk kedalam bawah tanah. “Kiel..!” kata Jack.
“Mana Arciela…?!” kata Kiel. “Fufufu… Arciela ada di tangan ku… Kiel Lowenhart…” kata Reventon. “Si…Siapa kamu...?!!” kata Kiel.
“Aku… Reventon Sezrael…” kata Reventon. “Kau kah Reventon…” kata Kiel. “Ayo kita Pergi…!!!” kata Reventon. “Jack..!!! di mana Arciela…!!!” kata Kiel “JACK!!!”

Di Saat Lain dan di Tempat lain…

“Sesuai yang kita tahu…. Hanya kita yang keluar dari Gang kita masing-masing anggota lain masih menyambung Gang kita.” Kata Vincent Sparkbell.
“Ya…. Bagaimana jika kita membuat gang baru dengan sistem yang berbeda? Tidak dengan perusakan.” kata Enzo Flamenco.
“Tidak dengan Penghancuran? Jangan bercanda! Aku, Chris Anderson, Ketua Night King. Tidak setuju!!!” kata Chris.
“Baik… siapa yang tidak setuju dengan membuat Gang baru?” kata Vincent. 5 Orang menunjuk tangan…
“Berarti yang setuju 5 orang…?” kata Vincent. “Vincent… apa nama Gang kita..?” kata Enzo. “Hmm….. karena kita dulu Black List polisi…. Nama gang kita BLACK LIST.” “Black List ya… Baiklah rapat dibubarkan!! Terima kasih kalian telah mendatangi rapat ini.” Kata Enzo.

Sejak Hari itu… Arciela tidak pernah ada di Sekolah lagi…

0 comments: