Welcome

Welcome to Black List...!!! We Shared the Story we made... enjoy it...!!!

P.S:
Sorry... this story is displayed in Indonesian Language...

EPISODE 4 -TRAITOR Part II : “Pursuit”-

“Kau…!!! Reventon…!!!” kata Kiel. “Ahahaha….!” Kata Reventon. “Hah… bukankah sebaiknya kau masuk ke sekolah dan les…?”

“Bukan urusanmu…!” kata Kiel. “Minggir kau… Memangnya kau siapa…?!”

“Ahaha… memang aku bukan siapa-siapa.…” kata Reventon “Hanya Ketua OSIS St. Michael yang baru…”

“Apa…?!” kata Ford. “Apa yang dipikirkan kepala sekolah…?!”

“Ahaha...!!” tawa Reventon. “Mudah saja… Ford… kepala sekolah… tidak mengenali aku sebagai ketua Shining Sanctuary…”

“Apa…?!” kata Kiel. “Iya… Kiel…” kata Reventon. “Sekarang maupun dahulu… karena aku hanya bergerak saat malam hari dan tidak ada yang tahu... bahwa aku dulu adalah Wakil Ketua Shining Sanctuary…” kata Reventon

“Benarkah…?” kata Vincent. “Benar… Mantan ketua… aku bersembunyi di dalam kegelapan, dan hanya melihatmu beraksi sendirian…” kata Reventon.

“Bukan… maksudku… benarkah kau masih bergabung dengan Shining Sanctuary…?” kata Vincent.

“Apa….?” Kata Ren. “Jangan-jangan… gosip yang sering dibicarakan…”

“Iya… kemungkinan besar itu benar… benarkah itu Reventon…?” kata Vincent.

“Kalau gosip yang diberitakan itu tentang “N” itu benar… tepat sekali… bahkan aku mengikuti rencana mereka…” kata Reventon.

“Apa…?!” kata Ren. “Jadi selama ini kau membohongi ku…!”

“Ahaha…!” kata Reventon. “Benar sekali…! Aku menipumu..! membohongimu…!!!”

“Tapi kenapa kau masih mengajakku kembali ke Shining Sanctuary…?!” kata Ren.

“Hah…?!” kata Reventon. “Kau lupa…?! Aku bukan Shining Sanctuary lagi…!!”

“Vincent…! Apa maksudnya “N”… Kenapa dia bukan Shining Sanctuary. Lagi…?!” kata Kiel.

“Begini Kiel…” kata Reventon. “Saat sebelum naik kelas 2… Shining Sanctuary telah bubar… dan tidak bisa lagi kembali… “

“Jadinya….” Kata Reventon. “Ada sekelompok orang tak terkenal bernama “N.N”… mereka mengusulkan suatu cara yang sangat simple tapi brilian…”

“Karena nama Shining Sanctuary tidak dibolehkan dipakai di Gang…” kata Reventon. “Jadi namanya menjadi…”

“Neo-Shining Sanctuary…” kata Reventon, Vincent, dan Ren.

“Hoo…. Jadi begitu…” kata Gill. “Hanya Karena mengganti namanya 3 huruf saja… bisa dibolehkan untuk dipakai…”

“Ya….” Kata Reventon. “Jadi… kemarin… kejadian di Eternal Park… Jack… Arciela…” kata Kiel. “Dilakukan oleh Neo-Shining Sanctuary…” kata Vincent.

“Shining Sanctuary itu masih ada…” kata Vincent. “Tetapi aku yakin tahu masih ada anggota atau tidak...”

“Lho…? Tapi… mengapa katanya Shining Sanctuary sudah bubar…?” kata Kiel.

“Begini Kiel…” kata Vincent. “Yang dimaksud “Bubar” itu… Tidak bisa menggunakan kegiatan dengan nama gang itu lagi..”

“Bagi orang yang tidak terima hal itu dan masih ingin melakukan Gang war lagi…” kata Vincent.

“Mereka tidak ada jalan lain selain membuat gang baru dengan nama lain…” kata Vincent. “Dalam hal ini… mereka dapat menggunakan nama “Neo Shining-Sanctuary…” kata Vincent.

“Hoo… sekarang aku mengerti…” kata Kiel. “Ya… begitu Kiel…” kata Reventon. “Jadi… bagaimana…? sekarang kita mulai pertempurannya…?”

“Siapa yang ingin bertarung dengan mu…!!” kata Enzo. “Ayo…! Kita lari…!”

Setelah Enzo lari memimpin, anggota yang lain mengikuti Enzo. Tapi…

“Siapa… yang menyuruhmu untuk kabur…!!” kata Jack sambil memukul perut Enzo.

“Ukh…!!!” kata Enzo. “Hahahaha….!!! Kau tau apa yang kau pukul itu…?!”

“Cih…!!! Ini… bom asap…!!” kata Jack. “Aakkkhh…!!!:

Lorong itu dipenuhi oleb asap…

“Lari…!!!” kata Enzo. “Oke…!!” kata yang lain. “Jangan biarkan mereka kabur…!” kata Reventon. “Kejar dia…!!”

Anggota Neo Shining-Sanctuary yang berada di sana ada 11 orang… mereka mulai mengejar Kiel dan kawan-kawan.

“Cih…! Mereka mengejar kita…!!!” kata Enzo. “Kita harus menahan mereka…!!” kata Kiel.

“Tembak dia…!!!” kata Enzo. “Sayonara… Bye! Bye!”

Enzo menembak menggunakan Machine Gun… tetapi anggota-anggota Shining Sanctuary menghindari peluru-peluru itu...

“Ahahaha…!!!” tawa Reventon. “Kau kira aku membawa 11 orang hanya untuk bergaya…?!”

“Hei… Enoz…!!! Eh Enzo…!!!” kata Ren. “Tembak yang benar…!!”

“Iya…! Iya…!” kata Enzo. “Akan kuusahakan…!!!” kata Enzo.

“Pakai pistol ini…!!!” kata Enzo sambil melempar ke arah Ren.

“Pistol apa ini…?” kata Ren. “Itu pistol automatis yang sudah aku perbaharui…!!” kata Enzo. “Jarak waktu penembakan antar peluru 0.5 detik…!! Satu magasin memuat 24 peluru…!! Dilengkapi dengan tambahan Laser Sight untuk mengeker…!” kata Enzo.

“Ho… penjelasan mu sangat panjang Enzo…” kata Ren.

“Ayo…. Kita sapu habis…!” kata Enzo. “Oke…” kata Ren.

“Jangan berdiri saja…!!” kata Vincent. “Kita menembak sambil berlari…!!”

    “Oke…!!” kata Kiel.

Mereka pun berlari kencang… tetapi lari anggota Neo-Shining Sanctuary lebih kencang…

“A…Apa…?!” kata Ren. “Hajar dia…!!” kata Enzo “Biar aku saja…!” kata Vincent.

“D…Dia Vincent…!!!” kata salah satu anggota Neo-Shining Sanctuary “Tidak usah ragu…!!” kata Reventon. “Terjang….!!!!”

“Secepat apapun kalian….” Kata Vincent. “Tetap lemah…!!!”

Vincent memukul anggota Neo-Shining Sanctuary yang paling depan, para anggota lain ikut terjatuh…

“Cih…! Kita tertinggal oleh mereka…!!!” kata Jack. “Jack…! Kejar mereka…!” kata Reventon.

Jack mengejar Kiel dan kawan-kawan… saat yang sama…

“Hahaha…!” kata Enzo. “Mereka tertinggal…!!!”

Kiel dan kawan-kawan menemukan tempat yang agak ramai.

“Tunggu…!” kata Ren. “Kita jangan melaju lebih jauh dulu…” kata Ren.

“Kenapa…?” kata Kiel. “Di sini ada persimpangan jalan… kiri dan kanan…” kata Ren. “Di depan ada tempat yang cukup ramai… mudah untuk bersembunyi… tetapi… jalan ini jalan yang jauh untuk sampai ke jalan raya…”

“Hoo… aku mengerti…” kata Gill. “Jadinya… kita bersembunyi dulu di jalan yang kiri… sampai mereka semua pergi ke jalan yang kiri… kita keluar dan kembali ke jalan yang kanan… Tepat…?” kata Gill.

“Iya… daripada kita pergi ke jalan yang kanan… lalu dikejar oleh mereka… lebih baik kita mengelabui mereka…” kata Ren.

“Tapi… kenapa kita harus ke jalan yang kiri dulu…? Kenapa tidak langsung ke jalan yang kanan…?” kata Kiel.

“Suara….” Kata Ren. “Jika kita berjalan langsung ke kanan, jelas-jelas suara tapak kaki, hembusan nafas, dan suara mulut, akan terbaca… karena di sebelah kanan jalan yang sepi…”

“Kalau kita berlari di jalan yang kiri… karena di sana ramai, suara kita tertutup oleh keramaian di jalan kiri…” kata Ren.

Akhirnya mereka ke jalan yang kiri dan melaksanakan taktik tersebut.

“Kita bersembunyi…!!!” kata Ren. “Cari tempat persembunyian kalian…! Dengarkan jika anggota Neo-Shining Sanctuary sudah lewat…!!”

Ren bersembunyi di dalam WC Umum, pintu sudah dikunci, sedangkan yang lain bersembunyi di tempat masing-masing.

Saat yang sama… Neo-Shining Sanctuary….

“Ke mana mereka…?!” kata Reventon. “Ke kiri…” kata Jack. “Hoo… Ayo kita kejar mereka…!!!’ kata Reventon.

Neo-Shining Sanctuary sampai ke tempat yang ramai tersebut…

“Di mana mereka…?! Jack…!” kata Reventon. “Tenang… mereka masih di sini….” Kata Jack. “Kau mau yang mana…?”

“Ren…” kata Reventon. “ Baik…” kata Jack. “Ren Lighthalzen… ada di…”

“Dia semakin mendekat ke sini…!” pikir Ren. Jack menembak Pintu WC. “Di sini…!” kata Jack.

Tapi di dalam toilet tersebut tidak ada orang…”A…Apa…?!” kata Jack. “Hehehe…! Ber-can-da…”

Jack mengarahkan pistolnya ke arah tembok WC sebelahnya.... Jack menekan pelatuknya…

“Ada di sini…!” kata Jack. “Cih…!!!” kata Ren. “Reeenn…!!!” kata Enzo sambil melempar sesuatu.

“Ini…!!!” kata Reventon. “Bom Asap…!” kata Jack. “Cih…. Aku sudah kena ini 2 kali…”

Bom asap itu bereaksi… Ren membuka kunci WC nya…

“Cepat kabur kebelakang…!!!” kata Ren. “Ayo…!!!” kata Enzo.

Kiel dan Kawan-kawan keluar dari persembunyiannya dan lari ke belakang…

“Kejar mereka…!!!” kata Reventon. “Oke…!!!” kata Anggota Neo-Shining Sanctuary…

Mereka sudah kembali ke persimpangan jalan itu…

“Nah… rencana kita gagal… mau tidak mau kita harus ke kanan…” kata Ren.
“Oke…!!” kata Kiel. “Kita Maju…!” kata Enzo. “Mereka ada di belakang…!!” kata Vincent.

“Akan ku hadang mereka…!!!” kata Ren.

Ren menembaki mereka dengan pistol yang diberi Enzo… tanpa disadari bahwa pelurunya sudah habis…

“Cih…!!!” kata Ren. “Uwooo…!!!!” kata Jack menerjang Ren.

“Ren..!” kata Vincent. “Mundur…!”

Terjangan Jack mengenai Vincent.

“V…Vincent…!!!” kata Ren. “Tenang saja Ren…” kata Vincent. “Badan ku ini kuat…”

“Vincent….!!!” Kata Enzo sambil menembaki anggota Neo-Shining Sanctuary.

Kiel ke sana untuk menolong Vincent…

“Jack…” kata Kiel. “Beraninya kau….”

“Pengganggu harus dilenyapkan… perintah Reventon adalah mutlak…” kata Jack.

“Kau menjadi anjing Reventon kah…?” kata Kiel. “Baiklah… pengganggu harus dilenyapkan…” kata Kiel.

“Kiel…!!! Mundur…!!” kata Ford. “Kalian duluan saja…” kata Kiel.

Kiel memukul Jack sampai terjatuh…. Anggota Neo-Shining Sanctuary banyak yang datang ke arah Kiel.

“Aku kabur…!!!” kata Kiel. “Akhirnya kau kabur juga Kiel…” kata Vincent. “Kau tidak apa-apa Vincent…?” kata Kiel. “Tidak apa-apa…” kata Vincent.

“Lagi-lagi mereka di belakang…!!!” kata Ford. “Dasar tidak pernah menyerah…” kata Gill.

“Cih…!” kata Kiel. “Ford…! Kapan kita sampai di jalan raya…!”

“Kalau dengan kecepatan ini… mungkin bisa setengah jam lagi…” kata Ford.

“Apa….?!” Kata Kiel. “Hmm…” kata Enzo. “Pasukan Neo-Shining Sanctuary tinggal 6 orang belum berserta Jack dan Reventon.” Kata Enzo.

“Jadi totalnya 8 orang kah….” Kata Kiel. “Bagaimana kita bisa menjatuhkan mereka dengan mudah…?”

“Hmm… senjata yang aku punya tinggal 2 pistol automatis… Sebuah Sniper Rifle… dan… 1 bom asap…” kata Enzo.

“Di tangan ku hanya ada satu pistol dengan peluru tinggal 11 buah…” kata Kiel.

“Aku hanya punya pistol tanpa peluru…” kata Ren.

“Aku bahkan tidak punya senjata….” Kata Vincent.

“Aku Juga….” Kata Gill. “Aku punya buku…!!” kata Ford.

“Apa yang kita bisa gunakan sebagai pemecah masalah ini….” Kata Kiel. “Hmm…. Sebaiknya kita pikirkan selagi lari….!” Kata Ren.

“Oke…!!!” kata Kiel. “Mereka semakin mendekat…!!!”

“Apa…?!” kata Ren. “Uwoooo…!!!!” Ren melaju ke belakang.

“Cih…!” kata Kiel. “Dia itu selalu bertindak sembrono…!!!” kata Kiel.

Kiel berlari mengikuti Ren dari belakang.

“Uwoooo…!!!!” teriak Ren.

Ren memukuli anggota-anggota Neo-Shining Sanctuary dengan pistol tanpa peluru.

“Ren…!!!” kata Kiel. Kiel ikut membantu Ren memukuli para anggota Neo-Shining Sanctuary… sampai mereka berjatuhan…

“Enzo…!!!!” kata Ren. “Sniper Rifle…!!!”

“Oh…! Jadi itu rencana nya…!!” kata Enzo. “Oke…!!!” kata Enzo sambil mengeluarkan Sniper Riflenya…

“Bidik…!” kata Enzo. “Tem…bak…!!!!”

Satu anggota Neo-Shining Sanctuary gugur… Kiel dan Ren mulai mengacaukan formasi Neo-Shining Sanctuary lagi…

“Bidik…! Tembak….!!!” Kata Enzo sambil menembak lagi.

“Jack…!!!” kata Reventon. “Hajar mereka berdua…!!!”

“Baik…” kata Jack. “Jangan bergerak… Jack…!!!” kata Kiel sambil menodongkan senjata ke Jack.

“Kau kira aku akan kalah dengan gertakan seperti itu…?!” kata Jack.

“Tidak…!” kata Kiel sambil menekan pelatuk pistol nya.

“Ukh…!!!” kata Jack. “Hehehe…!” kata Kiel. “Ayo Ren…! Kita kabur…!” kata Kiel.

“…Oke…!!” kata Ren sambil berbalik arah.

Kiel dan Ren berlari lagi ke depan menyusul Enzo dan kawan-kawan…

“Ayo...!!!” kata Kiel. “Kita tinggalkan tempat ini…!!”

“Ford…! Kalau kita berlari, berapa lama waktu untuk ke jalan raya…?!” kata Vincent.

“S…Sekitar 10 menit lagi…!” kata Ford. “Oke…!” kata Vincent. “Kita lari…!”

“Anggota Neo-Shining Sanctuary termasuk Reventon dan Jack tinggal 6 orang…” kata Kiel.

Saat yang sama…

“Jack…! Bangun…!” kata Reventon. “Tenang saja, Reventon….” Kata Jack. “Mereka tak akan kulepaskan…”

“Oke…! Sekarang kita kejar mereka…!” kata Reventon. “Oke…!” kata Anggota Neo-Shining Sanctuary.

Saat yang sama…

“M….Mereka sudah dibelakang kita…!” kata Ren. “A..Apa…?!” kata Kiel. “Tidak mungkin…! Bagaimana bisa..!”

“Mau tahu kenapa…?” kata Reventon. “Jalan Pintas… aku sudah tahu jalanan di daerah ini…”

“Cih…!” kata Kiel. “Ah…! Itu Jalan raya…!!” kata Ford.

“Ayo lari…!!” kata Vincent. “Aku hadang mereka…!!” kata Kiel.

Peluru demi peluru ditembakkan oleh Kiel… sampai tinggal satu peluru saja… Anggota Neo-Shining Sanctuary yang tersisa tinggal Reventon dan Jack.

“Bagaimana… Kiel…?” kata Reventon. “Satu peluru apa bisa merobohkan kami berdua…?”

“Begini caranya….!!!” Kata Kiel. Kiel menembak Jack. “Ugh…!” kata Jack. “Aku belum roboh…”

“Vincent…!” kata Kiel sambil melempar pistolnya ke arah Vincent.

“Oke, Kiel….!” Kata Vincent. “Lempaaar…!!!!” kata Vincent.

Lemparan itu mengenai kepala Jack dan memantul ke kepala Reventon.

“Aakhh..!!!” kata Reventon. “Lari…!!” kata Kiel. “Oke…!!!” kata Enzo. “Ah itu ada bis…!!” kata Ford.

“Nanti dulu Ford… aku ingin mencoba ini…!” kata Enzo sambil melempar Bom Asap.

“Oh…! Aku sudah kena 3 kali hari ini….” Kata Jack….

Setelah bom asap bereaksi, mereka menaiki Bis tersebut…
“Ah…! Akhirnya kita kabur juga….!” Kata Kiel.

“Hahaha…!! Walaupun akhirnya harus bertempur habis-habisan juga…” kata Enzo.

“Yang penting kita menang hari ini…” kata Ren. “Oh iya ren…” kata Kiel. “Kau kan belum bilang ingin masuk Black List…”

“Oh iya… oke… mulai hari ini… aku… Ren Lighthalzen… adalah anggota Black List…!” kata Ren.

“Hahaha…!!” kata Vincent.

Kiel melihat kursi supir…

“Lho…? Kau kan…!” kata Kiel. “Ayahnya Jack…!”


“…”

“Pertemuan Kedua kali adalah sekali seumur hidup… benarkah itu…?”

0 comments: