Welcome

Welcome to Black List...!!! We Shared the Story we made... enjoy it...!!!

P.S:
Sorry... this story is displayed in Indonesian Language...

EPISODE 2 –BLACK LIST- “Mana semangat kalian tadi…?”


Malam Harinya… di sekolah

“Malam ini… pertama kalinya Black List beraksi!!!” kata Vincent.
“Siapa lawan kita?” kata Enzo. “Aku tidak tahu…” kata Vincent. “Siapa lawan kita, Ford…” kata Vincent.
“Ford? Siapa itu..?” kata Enzo. “Sudah kubilang… Vincent… tidak ada yang menginginkanku di Black List.. Lebih baik aku keluar saja dari Black List… Hiks”
“Jangan!!! Baiklah aku memang tidak kenal kamu!!! Sorry deh !!!” kata Enzo.
“Aku Ford Stravilion, mantan ketua dari Gang “STARS”. Perkenalkan!!!” kata Ford. “Aku Enzo Flamenco, mantan ketua dari Garden for Sinners, perkenalkan juga…”

“Mengenai lawan kita pertama kali ini….”
“Hahahahahhaha!!!!!!” pembicaraan Ford di potong oleh suara orang lain.
“Ini Gang-mu yang baru?! Vincent?! Atau kusebut… Ketua?!!” Suara itu terus berkata-kata.
“Kau…. Reventon…” kata Vincent. “Siapa dia ??” kata Enzo. “Dia itu… Wakil ketua Shining Sanctuary… Reventon Sezrael!!!” kata Vincent.
“Lawan kita kali ini… Shining Sanctuary !!!” kata Ford. “Cih….!!!!” Kata Vincent. “Reventon… Mengapa kau…!!!”

“Pertandingan kali ini adalah Balloon!!! Aku akan mengisi angin pada balon. Pada saat detik ke 10… Boleh menembak balon menggunakan senapan angin!!! Menembak boleh dari mana saja !!! mau dari atas gedung sekolah… atau di mana saja… terserah !!! Gang yang kalah harus bubar… yang menang tidak bubar dan bertahan !!!” kata Reventon. “Baik!!! 1…2…3… Mulai!!!”


    Saat yang sama, dijalanan dekat sekolah…

“Huahm… Repotnya mencuci baju di loundry…”kata Kiel. “Sebenarnya… apa yang terjadi pada Arciela saat itu…? Mengapa Jack diam saja…? Sebenarnya siapa Reventon itu?” pikir Kiel dalam hati. “Hm? Ada balon di langit? Coba ku lempar batu kerikil.” Kiel pun mengambil kerikil dan melemparnya ke atas.
“Bagus!!! Balon itu pecah!!! Aku coba liat ke sana!!!” kata Kiel.

Di sekolah…

“Balon itu Pecah!!!” kata Reventon. “Siapa yang memecahkannya?!!” kata Vincent.
“Ketemu!!! Ini dia balon yang ku lempar kerikil tadi!!!” kata Kiel. “ APA?! Siapa kamu?!” kata Reventon. “Gawat…dia… Reventon…lagi-lagi aku dalam masalah..!” kata Kiel. “Kabur ah!!!”
“Itu anak sekolah kita… Kalau tidak salah… Kiel Lowenhart ya?” kata Ford. “Besok kita harus bicara dengannya…” kata Enzo.
“Reventon!!! Kita sudah selesai hari ini!!! Kita lanjutkan lain kali!!!” kata Vincent. “Cih…” kata Reventon. “dia lagi… Kiel Lowenhart!!!!”

Esok Harinya… di sekolah…

Enzo dan Vincent mendatangi meja Kiel. “Hei.” Kata Vincent. “Kamu yang kemarin malam ada di sekolah kan?”
“Maaf!!!” kata Kiel. “Waktu itu aku sedang membawa cucian Laundry, lalu ada balon di atas langit lalu…”
“Sudah, tidak apa-apa…” kata Vincent. “Apa kau tahu kejadian tentang sekolah ini?”
“Tentang Gang itu?” kata Kiel. “Aku tahu sih… tapi tidak terlalu tahu tentang gang itu.”
“Hmm…” kata Enzo. “Baiklah kita akan ceritakan apa yang terjadi di sekolah ini setiap hari…”

Setelah beberapa waktu….

“APAAAAAA?!!!!” Kata Kiel. “Aku harus masuk Black….Hmpf!!!” “Bicaranya jangan terlalu keras!!!” kata Vincent.
“Jadi… aku masuk Black List… Gang kalian?” kata Kiel. “Iya…” kata Enzo. “Tapi…” kata Kiel. “Mengapa aku yang di ajak?” kata Kiel. “Aku juga tidak tahu…” kata Vincent. “Tapi yang jelas kita butuh anggota” kata Vincent.

“Untuk melawan Reventon…?” kata Kiel. “Me..mengapa kau bisa tau sejauh itu…??!!” kata Vincent.
“Mungkin Kiel ini mata-mata, ayo kita hajar dia…”kata Enzo. “T..Tenang Enzo..!!” kata Vincent.
“Sebenarnya… sebelum tadi malam… aku sudah berkontak dengan Reventon…” kata Kiel.
“Apa??!!!” kata Vincent. “… Ceritakan pada kami bagaimana kau dapat terlibat dengan orang seperti dia…”

“Sebenarnya… kemarin aku, Arciela, dan Jack, terlibat secara langsung dengannya…” kata Kiel.
“Arciela Rozell, dan Jack Iceberg…?” kata Vincent. “Sekarang dimana mereka berdua…?” kata Vincent.
“Mereka berdua menghilang setelah kejadian kemarin…” kata Kiel. “Cih…! Gawat… bisa gawat kalau mereka terlibat…” kata Enzo. “Iya… benar kata Enzo… bisa-bisa mereka menjadi umpan untuk kita…” kata Vincent.
“Arciela sudah hilang sejak kemarin sore… sedangkan aku masih melihat Jack kemarin sore…” kata Kiel.
“Kapan terakhir kau melihatnya…?” kata Vincent.

“Di gudang milik Eternal park…” kata Kiel. “Saat itu… sorot mata Jack… seperti sedang melakukan hal yang dia benci… dengan terpaksa...”

“…” Semua terdiam…


“Kiel.” Kata Vincent. “Kapan kau mengenal Jack? Saat masuk St. Michael atau sebelumnya?”
“Sebelum aku masuk ke St. Michael.” Kata Kiel. “Dia itu teman masa kecilku… memangnya kenapa?”
“Dia itu ketua gang T.M” kata Enzo. “Apa?” kata Kiel. “Jack Iceberg? Ketua Gang juga?!”
“Iya…” Kata Vincent. “Sudah kuceritakan, kan? Dulu 10 gang besar dibubarkan. Gang T.M itu termasuk gang baru yang tidak masuk dalam 10 gang tersebut. T.M termasuk gang baru.”

“Sebenarnya… yang dilakukan Gang itu?” kata Kiel. “Begini, Kiel… ada suatu kegiatan bernama Gang War. Yang dilakukan setiap malam hari saja” kata Vincent. “Kita kurang anggota untuk Gang War tersebut.”
“Hmm…Mengapa kalian bertempur..?” kata Kiel. “Kita bertempur karena… ingin membuat semua Gang lain tidak bertempur lagi.” Kata Vincent. “Bertempur untuk menghentikan pertempuran.”
“Baiklah… hanya itu yang aku sampaikan…” kata Vincent. “Vincent!!!” kata Kiel. “Menghentikan Pertempuran…. Kah...?” kata Kiel.
“Hmph!!! Ku tunggu malam ini disekolah… Kiel Lowenhart!!!” kata Vincent. “Aku tidak tahu akan ikut!!! Tapi… tunggu saja!!! Vincent Sparkbell!!!” kata Kiel.
“Aneh…” kata Vincent. “Aku… tidak pernah memberitahu namaku padanya…”

“Jack Iceberg…” kata Kiel berbisik. “Benarkah dia ketua gang juga? Apa aku juga akan bertarung dengannya?” kata Kiel. “Tapi… pasti aku akan bertarung lagi dengan Reventon itu…”

Terdengar suara keras.
“Apa itu?!” kata Kiel. “Hei!!!” di koridor ada pemalak dari Gang Shining Sanctuary.
“Kau bilang tidak punya Uang?!!! Memang bagaimana cara kau pulang dari Sekolah?!!!” kata Pemalak itu.
“A…aku di jemput oleh orang tuaku…” kata Siswa yang di mintai uang.
“Kau benar-benar anak Manja ya??!!! Rasakan ini!!!” “Hentikan!!!” kata Kiel. “Heh?!! Siapa kamu?!!!” kata pemalak itu sambil melihat Kiel.
   “…” Kiel membisu. “Hei?!!! Jawab, Bodoh!!! Kau bisu?!!!” katanya lagi. “Sebelum ini… Aku bukan siapa-siapa… Aku membiarkan kejahatan berjalan di depan mataku…” kata Kiel.

   “Lalu sekarang Apa?!!!!” Sesaat, tangan orang itu bergerak ke arah Kiel sambil mengepal. Secepat mungkin, Kiel menghindar dan membalasnya.
  “Tapi… Sekarang aku adalah salah satu Anggota dari Kelompok yang bertempur untuk menghentikan pertempuran… Black List!!! Aku Kiel Lowenhart!!!” kata Kiel.

Ada anggota Shining Sanctuary yang bersembunyi di dekat tembok. Ia menelpon Reventon, Ketua Shining Sanctuary
“Reventon… sepertinya ada masalah nanti malam…” katanya. “Apa itu?” kata Reventon. “Kiel Lowenhart… menjadi anggota Black List.” katanya lagi.
“Hanya itu kah?” kata Reventon. “A…Apakah itu tidak berbahaya?” katanya
“Tidak… Tidak… itu mudah untuk diatasi.” Kata Reventon. “Apa kau lupa…? Aku punya kartu As dalam pertempuran ini… Arciela… Rozell.”

Malam… Pukul 21:00…

“Sepertinya aku Harus ke sekolah malam ini…” kata Kiel. “Aku akan mengentikan pertempuran ini bersama Vincent”
“Pertempuran kedua… semoga Kiel datang malam ini…” kata Vincent.
“Pertempuran… Kemenangan… dan Jebakan… akan berjalan dengan indah malam ini…” kata Vincent. “OK!!! Berangkat!!!”
Semua sudah keluar menuju kegelapan malam… Pertempuran di bawah Sinar bulan… sudah dimulai.












Shining Sanctuary sudah sampai di Sekolah lebih dulu. “Hei!!! Reventon!!!” Suara Enzo terdengar dari kejauhan.
“Mati kamu!!!!” Enzo menendang Reventon. “Hei!!! Pertandingan belum dimulai!!!” kata Anggota Shining Sanctuary.
“Hoo… Siapa Kamu?” kata Enzo.
“Aku Ren Lighthalzen!!! Wakil ketua Shining Sanctuary!!!” kata Ren.
“Sudah lah… Ayo kita mulai!!!” kata Enzo. “Permainan ini kita lanjutkan dengan Balloon lagi.” Kata Reventon.
“Ah… Membosankan sekali… lagi-lagi balloon” kata Enzo. “Hei!!! Kalau tidak ingin pertandingan Balloon… Silahkan Bubarkan Gang kalian!!!” kata Ren.
“Baiklah kami berikan sedikit perubahan… Balon yang dilepaskan… menjadi 9!!!” kata Reventon.
“Lalu… ini bukan masalah lebih banyak menembak balonnya…”kata Reventon.
“Jadi?!!” kata Enzo. “Di dalam balon ini… ada satu balon yang berisi Emblem Shining Sanctuary… Jika orang yang menembak dan mengambil Emblem tersebut… Dia Gang yang akan menang…!!!” kata Reventon

“Ya Sudah!!! Ayo kita Mulai!!!” kata Enzo “Waktu terbuang percuma!!!”
“Ok… Mulai!!!” kata Reventon. Anggota Shining Sanctuary dan Black List mulai menaiki tangga ke atap sekolah. Satu demi satu balon ditembak oleh anggota Shining Sanctuary. “Apa?!!” Sampai tinggal satu Balon.

“Gawat!!!! Tinggal satu balon lagi!!! Balon itu yang berisi emblem!!!” kata Enzo. “Tenang saja!!! Kita harus mengambil Emblem itu sebelum dia!!!” kata Vincent.
“Tidak bisa Vincent!!! Kita hanya 5 Orang!!! Sedangkan lawan ada 53 Orang!!! Dan tidak ada anggota kita yang berada di bawah!!!” kata Enzo. “Cih!!!” kata Vincent.

“Kiel… apa dia tidak datang??” kata Vincent. “vin..ceeeeeent!!!” terdengar suara dari kejauhan.
“Suara apa itu? Apa hanya perasaanku saja?” kata Vincent. “Viin..Ceeeeent!!!!”
“Suara itu!!!” kata Vincent. “K…Kiel Lowenhart!!!!” “VINCENTTT!!! AKU DATANG!!!!” kata Kiel.
“D..Dia menggunakan Sniper Rifle!!!!!” kata Enzo.
“APA?!” kata Vincent dan Kiel. “Dasar Licik…! Pantas tembakannya Selalu kena!!!”” kata Enzo. “Kiel!!!” kata Vincent sambil melempar Pistol ke arah Kiel.
“Terima kasih..! Vincent…!” Kiel langsung ke atas atap tempat Reventon menembak.

“Reventonnn!!!” kata Kiel sambil menaiki tangga. “Datanglah… Ayo… DATANGLAH!!! KIEL LOWENHART!!!” kata Reventon.
“Reventon!!!” Kiel menembak Sniper Rifle Reventon. “Bagus Kiel!!!” kata Vincent. Sniper Rifle itu jatuh ke bawah.
“Kau sudah Tamat!!! Reventon!!!” Kata Kiel. “Ups… Jangan senang dulu… Kiel…” kata Reventon.
“Apa kau tahu suara siapa ini??!!” kata Reventon… “Suara?!” kata Kiel. Reventon mengambil HP-nya dan berbicara…

“Nah… sekarang Kiel sudah datang….” Kata Reventon. “Kiel?! Anak baru itu… Kiel…!!! Tolong Aku…!!!” seseorang di Telepon itu berbicara.
  “Suara itu!!! Arciela!!!” kata Kiel. “Hajar dia…” kata Reventon. Terdengar suara pukulan dan tendangan.
“AAAAAAKHH!!!!” terdengar suara dari HP Reventon. “R…” kata Kiel.
“Ahahahahahaha!!!!! Ahahahaha!!!” tawa Reventon. “REVENTONNNNNNNN!!!!!!!! kata Kiel.
“Ahahaha…!!!! Panggung baru disiapkan… Sketsa disiapkan… Pemeran Utama sudah disiapkan… Tinggal… Bad Ending baru akan disiapkan…!!!”kata Reventon. Reventon secepat mungkin ke bawah.
“Akan kukejar dia!!!” kata Kiel. “Serahkan pada kami Kiel!!!” kata Enzo dan Vincent.
“Oke!!! Ku mohon bantuannya!!!” kata Kiel. Reventon mengarah ke Gudang sekolah. Reventon membuka pintu gudang. Di dalam gudang ada Arciela dan 2 orang anggota Shining Sanctuary. “Kalian bekerja dengan baik… “ kata Reventon.
“Apa yang kau lakukan?!! Reventon…!!!”kata Arciela.
“Kau tidak tahu…? Kau ini hanya umpan!!! Ahahahahahaha!!!!” kata Reventon. “Jadi…” kata Arciela…
“Aku tahu kau suka padaku..!!! Jadi waktu itu aku menyatakan cinta kepadamu…!!! Tapi… sesudah Kiel datang ke sekolah ini dan aku berpikir untuk menjadikanmu umpan…Ahahahahahaha!!! Ahahahaha!!!” kata Reventon sambil tertawa.
“Berisik…!” ada suara. “Siapa yang bilang seperti itu?!!!!” kata Reventon
“Aku!!!” Kiel menendang Reventon sambil terjatuh. “Kau datang juga Kiel…” kata Reventon. “Apa kau tahu di sini ada apa…?”
“Hmph!!” kata Kiel. “Yang aku liat hanya… Orang yang patut dihajar yang ada di depan mataku…!!!!” kata Kiel.
“Bukan… Korek!!!” kata Reventon. “Itu… Petasan…!!!” kata Kiel.
“Ahahaha… Apa kau tahu.... berapa besar ledakan ini?!!!” kata Reventon.
“Tidak peduli besar atau tidak… Kau harus kutumbangkan!!!” kata Kiel.
“Kenapa…?” kata Reventon. “Kenapa kau bersih keras untuk menolong dia?!!! Ada hubungan apa kau dengan Black List, dengan Arciela, dan semuanya?!!!”
“Mau tahu kenapa…?” kata Kiel. “Karena mereka meminta bantuan ku…”
“Karena itu saja?!!!!” kata Reventon. “Aku tanya… mengapa kau melawan Vincent..?” kata Kiel.
“Cih… baiklah… akan ku ceritakan… Dulu… saat dimana aku masih menjadi wakil ketua dari Shining Sanctuary… Semuanya hanya bergantung pada Vincent!!! Aku seperti hanya memiliki gelar tanpa dihormati!!! Tanpa disegani oleh orang lain!!! Semua Usahaku selama ini… Sia-sia!!!” kata Reventon.

“Apa hanya itu saja…?” kata Kiel. “Tentu saja tidak… Saat itu aku menyadari… bahwa aku tidak punya bakat…!!! Tidak punya apa-apa yang dapat dibanggakan!!! Maka… saat itu aku mengusulkan Guild War…” kata Reventon.
“Jadi….”kata Kiel. “Semua hal tentang Black List, Polisi, dan Guild War waktu itu…”
“Adalah suatu yang direncanakan oleh “kami”…” kata Reventon.
“Kami?” kata Kiel. “Ada beberapa orang lagi yang membantumu saat itu?”

“Kau tidak perlu tahu!!!! Semuanya!!! Vincent!!! Shining Sanctuary!!! Kau!!!! Semuanya akan musnah!!! Jatuhkan korek nya!!!” kata Reventon.
Korek pun dijatuhkan, yang Kiel tahu, beberapa detik lagi, sesuatu akan terjadi…
“Keluar!!!” kata Reventon sambil keluar. “Kau pikir akan ku biarkan?!!!” kata Kiel. “Jika kau bicara tentang Usaha… Jangan bilang tentang sia-sia...! sebab kita harus berusaha… berusaha sekuat-kuatnya…!!! Sebab… kita semua punya mimpi..!!! Mimpi yang harus diciptakan dengan Usaha…!!!”
“Dengar!!! Apa kau tidak punya mimpi…!!!” kata Kiel. “Untuk apa Mimpi itu harus ada?! Untuk diwujudkan..!!!”
“Aku tidak peduli semua omong kosong-mu!!!” kata Reventon. Reventon menembak Kiel. Tapi Kiel menghindar.

“Cih!!!!” Kiel menembak kaki Reventon sambil terjatuh… lalu Kiel mendorong kursi yang diduduki Arciela keluar ruangan itu.
“Arciela!!!” kata Kiel. “K..Kiel…!!!” kata Arciela. Beberapa detik kemudian… Beratus-ratus petasan yang ada di sana meledak.

“Kielll!!!!!!!” kata Vincent. Sayangnya, Reventon keluar dari ruangan dan berjalan sambil menyeret kaki ke arah atap.
“Aku tidak akan kalah… sampai akhir!!!” kata Reventon. “Aku tidak akan membiarkan balon itu ditembak oleh mereka…”

“Sepertinya aku belum mati ya…?” kata Kiel keluar dari ruangan.
“Kiel!! Kau selamat!!!” kata Vincent. “Gawat… dimana Arciela…?”kata Kiel.
“Dia membawa Arciela!!!” kata Enzo. “Cih…!!! Dasar pengecut!!!” kata Kiel.
Kiel pun lari mengikuti Reventon. “Ayo…! Kita hajar anggota yang lain…!!!” kata Enzo. “Ayo…!!! Kata Vincent.

Satu demi satu anggota Shining Sanctuary berguguran…

“Dasar Bodoh..!!! Hajar dia..!!! Hajar Kiel…!!!” kata Reventon. “Baik…!!!” kata Anggota Shining Sanctuary.
“Ren..!! Hadang anggota Black List dengan pasukanmu…!!!” kata Reventon.

“Baik…!!!” kata Ren. “

“Enzo…!!!” kata Vincent. “Oke…!!” kata Enzo. Enzo menembak satu persatu anggota Shining Sanctuary,
“Gill..!!!” kata Enzo. “Apa yang harus aku lakukan…?” kata Gill. “Sadarkan mereka…!!!” kata Enzo.
“Bisa-bisa aku mati kalau mendekati mereka… setidaknya kau bersihkan dulu…” kata Gill. “Aku harus mengisi peluru dulu… bodoh…!!” kata Enzo.

Enzo mulai menembak lagi. Salah satu anggota Shining Sanctuary menembak Enzo.

“Cih…!!!” kata Enzo. “Sepertinya kita kalah jumlah…!!!”
“Jangan menyerah dulu…!!!” kata Vincent. “Terjang…!!!!!!” kata Vincent. Vincent menjatuhkan beberapa anggota Shining Sanctuary.

Anggota Shining Sanctuary tinggal sisa 19 orang, tapi masih menang dengan Black List yang sekarang hanya 5 orang saja.

“Cih…!!! Anggotaku gugur…!!!” kata Ren. “Gill…!:” kata Enzo. “Oke… aku tahu apa yang harus kulakukan…” kata Gill. “Hei… kenapa kau bertarung…?”

“Apa katamu…?” kata Ren. “Tenang… tenang saja… tenangkan pikiran mu… sadarkah kau..? siapa Reventon? Apa yang kau lakukan sekarang itu benar..?”

“Apa…?!” kata Ren. “Urus di sana dulu ya Gill…!!!” kata Enzo.”Aku mau ke Garis depan…!!!”
“Oke… Serahkan saja pada Gillian Remington… mantan anggota Undead ini…” kata Gill

“Undead…?” kata Ren. “Nah… sekarang… kau lawan Reventon… kau mau percaya atau tidak… semuanya ada di tanganmu…” kata Gill.

Di saat yang lain…

“Reventon…!!!”kata Kiel. “Huhuhu… Ayo Kiel..!!! apakah kaki mu terikat?! Larimu lambat sekali!!!” kata Reventon.

“Berisik…!!!!” kata Kiel. Kiel menembak Reventon 3 kali, namun ketiga peluru itu tidak ada yang mengenai Reventon.

“Ahahaha!!!!” tawa Reventon. “Bukan hanya kakimu saja, matamu juga sudah rapuh..!!!”
“Rasakan ini…!!!” kata Reventon.

Reventon melempar petasan ke arah Kiel, ledakan yang dihasilkan cukup dashyat, membuat Kiel tidak bisa melihat.

“Cih… Asap sialan…!!!” kata Kiel. “Ahahaha…!!!”tawa Reventon.

Di atas, terdengar suara keras yang mengganggu telinga.

“I…itu… Helicopter…!!!” kata Kiel. “Apa…?!!!” kata Enzo. “Gawat… dia bisa membawa Arciela…!!!” kata Vincent.

“Ti…dak akan kubiarkan…!!!” kata Kiel. Kiel lari dengan kencang tanpa melihat karena asap yang menghadang.

Reventon sudah sampai di lantai sebelum lantai paling atas di mana Helicopter itu mendarat… Kiel terus mengejarnya…

“Kiel…!!!” kata Enzo. Enzo melempar Sub-Machine Gun ke arah jendela atas. “Oke…!!!” kata Kiel.

Kiel sudah dapat melihat karena Asap sudah menipis, ketika Sub-Machine Gun itu memecahkan kaca, Kiel segera mengambilnya.

“Uwooo…!!!!” teriak Kiel. Ia menembak ke arah Reventon, tapi sayang peluru-peluru karet itu tidak semuanya kena pada Reventon…

Reventon pun menaiki tangga menuju atap. Di sana ada Ren menunggu…

“Ah… Ren… terima kasih telah mengulur waktu ku…” kata Reventon. “Kau mau ikut kabur bersamaku?”
“Sayang sekali… aku menolak…” kata Ren. “Ho…” kata Reventon.

Ren mengacukan pistolnya kepada Reventon.

“A…Apa…?!!!” kata Reventon. Ren menembak bahu Reventon. Anggota-anggota Shining Sanctuary mencoba menangkap Ren.

“Apa yang kau lakukan…!!!!” kata Reventon. Reventon mengangkat leher baju Ren.
“… Aku baru sadar… Apa kau tahu..? hampir semua Gang di Black List… mempunyai ciri khas sendiri…”kata Ren.
“Garden for Sinners yang mempunyai misi memberikan kebaikan kepada murid-murid bermasalah… STARS untuk mengumpulkan bintang-bintang sekolah…”

“Apa maksudmu berbicara seperti itu…?!” kata Reventon.

“Hmph… kata-kata mantan Undead itu memang licik… tapi bermakna…” kata Ren. “Selama ini… apa yang kau lakukan itu benar…?”

“Apa…?! Yang aku lakukan selama ini benar atau tidak…?! Kau sudah kuberi kebaikan..!” kata Reventon. “Aku sudah menolongmu dari Ancaman gang-gang lain…!!! Dan kepada semua anggota Shining Sanctuary… apakah itu salah…!!!”

“Apa semua itu kau lakukan…? Sama sekali tidak…” kata Ren. “Shining Sanctuary… adalah tempat perlindungan bagi anggotanya… Vincent punya kualitas sebagai ketua… dia Kuat… memperhatikan seluruh anggotanya… dan memikirkan perasaan mereka…!!” kata Ren.

“Apa…?!!” kata Reventon. “Ren… kau…” kata Vincent.

“Tapi… apa yang kau lakukan selama ini…? Minum-minuman keras… merokok… sampai ketergantugan narkoba…” kata Ren.

“Tanpa memikirkan orang lain…!!! Hanya memerintah…!!! Apakah itu perbuatan benar…!!!” kata Ren.

“Berengsekk….!!!!!” Teriak Reventon. Kiel yang sudah sampai di atap menembaki anggota Shining Sanctuary. “…Kiel… Lowenhart…!!!” kata Reventon. “Bunuh mereka…!!! Bunuh Kiel dan Ren…!!!”

“Ow… kata-kata yang cukup kasar…” kata Kiel. “Namamu Ren kan..? Ayo…!!! Hajar mereka…!!!” kata Kiel.

“O..Oke…!!!” kata Ren. “Reventon…”kata Kiel. “Bersiaplah untuk Pingsan..!!!” kata Kiel.
“Oi..!!! Kenapa tidak bersiaplah untuk Mati..?!” teriak Enzo dari bawah.

“Baik… Baik…” kata Kiel. “Bersiaplah untuk mati..!!!” “Ayo…!!!” kata Reventon.

Anggota Shining Sanctuary keluar dari Helicopter, cukup banyak sampai bisa mengepung Kiel dan Ren.

“Cih…!!!” kata Kiel. “Bagaimana ini…?!” kata Ren. “Kiel…!!!! Tunggu kami…!!!” kata Enzo. “Baik..!!!” kata Kiel.

“Huh…!!” kata Reventon. “Bicara itu mudah…!!!”

“Lihat saja nanti…!!!” kata Kiel. “Ayo…! Maju kalau berani…!!!” kata Kiel.

“Tembak…!!!!!” kata Reventon. “Jangan sampai ada yang tersisa..!!!”
“Tak semudah itu… membinasakan kami…!!!” kata Kiel.

Ada baku tembak di atas atap. Sementara itu, Vincent, Enzo, Gill, dan Ford ke atas atap.

“Ford…!!! Perkirakan kapan kita sampai di atap..!!” kata Vincent.
“Oke..!!” kata Ford. “Kalau dengan kecepatan ini, kemungkinan kita sampai disana 5 menit lagi…!!!” kata Ford.
“Mengapa kita harus ke atap…? Bukankah mereka dapat membereskannya…?” kata Gill.

“Bukan begitu Gill… kalau menurut perkiraanku… kita harus ke sana untuk membantu mereka…” kata Ford.
“Ho… baiklah… naikkan kecepatan lari kalian..!” kata Gill.
“Tidak biasanya kau memberi perintah Gill...” kata Vincent.

“Ha… Maaf… ini kebiasaan ku saat masih ketua Undead dulu…” kata Gill.
“…Tidak apa-apa, aku juga merasakan tekanan saat Gang kita harus bubar…” kata Vincent. “Sekarang… aku melawan mantan bawahanku… aku harus kuat menghadapinya…”
“Ayo…! Tambah kecepatan…!!!” kata Vincent.

Sementara itu di atas atap…

“Uagh…” kata Ren. “Ren...!” kata Kiel. “Ahahaha..! Mana semangat kalian yang tadi…?!” kata Reventon.
“Bagaimana… Ren…?” kata Reventon. “Masih mau berkhianat dari ku…?!”
“Laki-laki tak akan mengganti kata-katanya…” kata Ren. “Mati saja kau… Reventon…”

“Ahahaha…. Kata-kata yang kejam, Ren…” kata Reventon. “Apa kalian berdua tau, kenapa semuanya menjadi seperti ini…?” kata Reventon.

“Karena kalian terlalu mencampuri urusanku...!” kata Reventon. “Jika kalian tidak mencampuri urusanku… Kalian berdua tidak akan seperti ini…”

Anggota Shining Sanctuary menjegal kaki dan tangan Kiel. Reventon berjalan perlahan ke arah Kiel.

“Lenyaplah…!! Kiel…!!!” kata Reventon. “Kau yang lenyap..!” kata Ford. “Vincent…! Dan lain-lain…!” kata Kiel.

“Apa…?!!!” kata Reventon. Ford menembak kepala Reventon. “Gawat… dia… marah…!!!” kata Vincent. “Memangnya kenapa…?” kata Gill.

“Lihat saja…” kata Vincent. “Ayo terjang… Vincent…” kata Ford. “Ayo…!!!” kata Vincent.

Anggota Shining Sanctuary di sapu habis oleh Vincent, Enzo, dan Gill sedangkan Ford…

“Uakkkhh…!!!” kata Anggota Shining Sanctuary. Ford menembak kaki, tangan, badan, satu persatu.

“Mati, Musnah, dasar busuk, sialan” kata Ford. “Uakhh…!!!!” kata anggota Shining Sanctuary.

“Oiii… Fordd… dia bisa mati…” kata Vincent. “Baik…” kata Ford.

“Cih… Gawat…!!!” kata Reventon. “Nyalakan Helicopter nya…!!!” kata Reventon. “Jangan coba-coba kabur…!!!” kata Ren.

“Rasakan ini Reventon…!!!!” kata Kiel. Ia menembak Reventon berulang-ulang kali, tapi kelihatan seperti peluru-peluru itu ditangkis.

“Apa…?!” kata Kiel. “Bagus…” kata Reventon. “Ahaha… Sampai jumpa semuanya…! Lain kali… kalian kukalahkan…!!!” kata Reventon.

Ada satu orang lagi yang berdiri di dekat pintu helicopter.

“Itu…. Jack…!!!!!” kata Kiel. “Apa…?!!!” kata Vincent dan Enzo.

Hari itu… aku menyadari… kali ini kami selamat… “Sampai jumpa lagi” kata-kata itu… menyatakan… bahwa pertempuran melawan Shining Sanctuary… belum selesai…

0 comments: